Tahukah Bunda Metode BLW (Baby Led Weaning) ?

Tempat Penitipan Bayi yang Aman, Nyaman dan Edukatif
MPASI
Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau disingkat menjadi MPASI mulai diberikan pada bayi berusia 6 bulan. Namanya juga pendamping, berarti tetap yang utamanya adalah ASI atau air susu ibu. Biasanya MPASI diberikan secara bertahap, dimulai dengan makanan yang bertekstur halus berbentuk puree atau agak cair, kemudian makanan yang dihancurkan dan lebih kaku/kental, dan dilanjutkan dengan makanan yang berbentuk potongan kecil atau dikenal dengan istilah finger foods. 

Tetapi ternyata ada metode lain pemberian MPASI pada Bayi yaitu metode Baby Led Weaning (BLW). BLW dipopulerkan oleh Gill Rapley & Tracey Murkett, dimana BLW ini memberi kesempatan pada bayi makan sendiri sejak awal proses penyapihan. Yang dimaksud menyapih di sini bukan menghentikan pemberian ASI seketika, tapi mulai mengurangi porsi ASI secara bertahap dan menambahkan porsi makanan sedikit demi sedikit, atas ‘kehendak’ bayi. Dengan BLW ini bayi tidak diberikan bubur atau pure dan tidak disuapi tetapi bayi diberikan kesempatan untuk mengambil makan sendiri dan memakan makanan sendiri. Makanan yang disediakan berupa makanan jemari (finger food) atau makanan yang bisa dipegang oleh bayi

Menurut Wied Harry A di milis, Gizi bayi balita: “manfaat metoda ini,
mendorong kemandirian bayi untuk makan. Namun para orangtua hendaknya tetap hati-hati, karena porsi makan yang masuk harus dikontrol betul. Karena itu, bayi awal MP-ASI sebaiknya BLW-nya hanya sebagai belajar saja dulu. Belajar memegang, belajar mengunyah, belajar mengenali tekstur/aroma/rasa makanan tunggal, dll. Jadi, tujuannya bukanlah untuk pemberian MP-ASI secara keseluruhan”

BLW lazim diterapkan pada bayi usia MP-ASI, biasanya 6 bulan, tetapi lebih banyak yang menerapkannya di usia 7-8 bulan – bertahap untuk makanan tertentu, yang mudah dipegang. 

BLW memang harus dilakukan bertahap. Ada 2 cara bisa dipilih: 

1. Totally BLW
Ayah Bunda menerapkan ‘makan sendiri’ sepenuhnya. Cara ini membutuhkan pendampingan orang tua secara intensif, agar porsi makannya cukup. 

2. Gradually BLW
Hanya makanan selingan (snack) saja dulu yang ‘makan sendiri’, pada tahap awal – sampai anak terampil melakukannya sendiri. Sedangkan makanan utama dibantu orangtua. Atau sebaliknya, makanan utama ‘makan sendiri’, snack-nya dibantu/disuap. 

Mana pun yang dipilih, perlu kreativitas orangtua untuk menemani si buah hati untuk makan. Selalu dampingi, jangan anak menjadi objek (kita suruh-suruh menghabiskan makanannya, sementara kita sendiri hanya jadi juru perintah alias tidak sedang makan bersamanya).

Ayah Bunda mencari Tempat Penitipan Anak (Daycare & Baby School) di pusat kota Pekanbaru ?
Disini tempatnya, klik 

Popular Posts